Terlalu sering dan akrab pada pendengaran manusia, teguran dan sapaan
yang mengajak (memperingatkan) kepada setiap diri, untuk menjadi seorang
yang pandai mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, bertakwa,
bertawakal dan beribadah hanya kepada-Nya. Namun hal ini kadang dianggap
sebagai perkara yang membosankan. Menjadi perkara yang berlalu tanpa
arti, masuk telinga kanan keluar dari telinga kiri. Semua orang paham,
bahwa setiap diri pasti mempunyai hati, dan bukan ia yang memegang
kendali, sehingga bisa bertindak semaunya sendiri. Namun ketahuilah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala lah yang menguasai hati manusia, yang
membolak-balikkannya, sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Tidak ada
seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi. Karena bisa jadi, peringatan
yang terulang berkali-kali akan menjadi manfaat dan faedah yang
berarti, bagi orang yang ingin mengubah dan membersihkan diri dari dosa
(perbuatan keji), juga bagi orang yang ingin mendapatkan pengajaran
serta orang yang beriman dengan keimanan yang hakiki.
Post a Comment